hari kiamat
Salah satu hal yang harus diimani oleh umat Islam
adalah adanya hari akhir (yaumul akhir). Iman kepada hari akhir, menurut
hadits Rosululloh yang diriwayatkan oleh Imam muslim dari sahabat Umar
bin Khottob, merupakan rukun Iman yang ke-5. Hari
akhir adalah hari yang diawali dengan kematian umat manusia (meningal
dunia) sampai dengan mereka masuk sorga atau neraka sesuai dengan amal
masing-masing. Dengan demikian beriman terhadap hari akhir meliputi
juga iman terhadap adanya nikmat dan siksa kubur, terjadinya hari kiamat, hari
ba’ats, adanya penimbangan dan penghitungan amal, dan penempatan manusia di
sorga atau di neraka.
Tulisan ini merupakan kumpulan beberapa
informasi mengenai qiamat berdasarkan ayat-ayat Al Qur’an, Hadits-hadits
nabi, dan pendapat para ulama’ ahlis sunnah wal jama’ah.
Sistematika sajian meliputi deskripsi hari kiamat, waktu
terjadinya, dan tanda-tanda kedatangannya.
DESKRIPSI
HARI QIYAMAT
Pada dasarnya qiyamat berarti bangkit dari kubur.
Sedangkan hari kiamat adalah hari berbangkitnya manusia dari kubur.
Banyak sekali istilah yang digunakan dalam Al Qur’an
untuk menyebut istilah qiyamat, antara lain yaitu qiyaamah,
qoori’ah, dan saa’ah. Kedua istilah yang pertama merupakan
nama surat dalam Qur’an, yaitu al Qiyaamah dan al Qoori’ah. Dalam
surat al Qoori’ah disebutkan bahwa hari kiamat adalah hari yang manusia seperti
anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung seperti bulu yang
dihambur-hamburkan. Lebih lanjut diungkapkan pada hari itu orang – orang
yang berat timbangan kebaikannya berada dalam kehidupan
yang memuaskan. Sementara orang-orang yang ringan
timbangan kebaikannya maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiyah.
Dalam surat al Qoori’ah tersebut
dinyatakan bahwa hari kiamat disebut juga
qoori’ah yang berarti bahaya besar atau huru-hara besar
atau ketokan yang keras. Dikatakan demikian karena
peristiwa kiamat itu menggetarkan hati dan memekakkan
telinga dengan bermacam-macam hal yang mengejutkan dan menakutkan.
Peristiwa kiamat itu tidak hanya mengejutkan dan menakutkan hati tetapi
juga berpengaruh terhadap tubuh dan segala apa yang ada di jagat raya
ini.
Salah satu gambaran peristiwa kiamat itu sebagaimana
dikemukakan pada awal surat al Insyiqaaq. Dalam surat tersebut dinyatakan
bahwa pada hari kiamat langit terbelah, bumi diratakan dan memuntahkan
apa yang ada di dalamnya sehingga menjadi kosong.
Ungkapan tersebut juga terdapat pada awal surat al
Infithaar. Digambarkan dalam surat tersebut bahwa pada hari kiamat
langit terbelah, bintang-bintang jatuh berserakan, lautan meluap,
kuburan-kuburan dibongkar, pada saat itu setiap jiwa akan
mengetahui apa yang telah dikerjakannya dan yang dilalaikannya.
Di dalam surat at Takwiir juga dikemukakan
bahwa pada hari kiamat matahari digulung, bintang-bintang
berjatuhan, gunung- gunung dihancurkan, onta-onta yang bunting
ditinggalkan tidak dipedulikan, binatang-binatang liar dikumpulkan,
lautan dipanaskan, ruh-ruh dipertemukan dengan tubuh, bayi-bayi perempuan
yang dikubur hidup-hidup ditanya mengenai dosa apakah
ia dibunuh, catatan-catatan amal perbuatan manusia dibuka,
langit dilenyapkan, neraka jahim dinyalakan, sorga
didekatkan, dan tiap-tiap jiwa akan mengetahui apa yang dikerjakannya.
Keempat surat di atas menyatakan bahwa
hari kiamat itu adalah hari akhir yang diawali dengan
hancurnya jagat raya ini, bangkitnya manusia dari dalam
kuburnya, penimbangan amal dan penghitungannya, sampai
dengan tempat terakhir mereka, di sorga atau di neraka. Deskripsi
tersebut hanyalah sebagian dari informasi mengenai hari kiamat yang
disebutkan dalam al Qur’an.
Pada hari kiamat semua manusia menjadi panik
dan bingung, mereka tersiksa dan sangat membutuhkan pertolongan.
Tidak ada seorangpun yang mampu memberikan pertolongan kepada
yang lain karena masing-masing mereka tidak mampu
mengatasi masalahnya sendiri. Yang mampu memberikan pertolongan
(syafaat) adalah nabi Muhammad SAW.
KAPAN
KIAMAT TIBA
Orang yang beriman harus yakin bahwa kiamat pasti
akan tiba. Tentang kapan kedatangnya, yang mengetahui hal ini hanyalah Allah
SWT. Dalam surat al A’rof ayat 187 Allah
berfirman, Mereka bertanya kepadamu Muhammad tentang kiamat :”Bilakah
terjadinya?” Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu
pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan
waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat huru-haranya
bagi makhluk yang di langit dan di bumi. Kiamat itu
tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba”.
Ungkapan senada juga dikemukakan dalam surat
al Ahzab ayat ; ”Manusia bertanya kepadamu (Muhammad) tentang hari
berbangkit/kiamat. Katakanlah: “Sesungguhnya pengetahuan
tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah”. Dan tahukah kamu
(hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.”
Berdasarkan kedua ayat tersebut dapat dikatakan
bahwa tidak ada seorangpun yang tahu kapan kiamat akan tiba. Manusia
termasuk nabi Muhammad pemimpin para nabi dan rasul, jin serta malaikat
termasuk malaikat Jibril pemimpin para malaikat,
dan juga makhluk-makhluk yang lain tidak ada yang mengetahui kapan
datangnya kiamat itu. Tidak ada seorang peramalpun yang
mengetahui datangnya kiamat. Sudah terbukti berkali-kali bahwa hasil ramalan
tidak tepat, termasuk yang menyatakan bahwa kiamat akan tiba pada tanggal 9
bulan 9 tahun 1999 dua tahun lalu. Oleh karena itu perkataan
peramal tidak perlu dipercayai dan ditakuti. Satu hal penting dalam surat
al Ahzab ayat 63 tersebut adalah pernyataan Allah dalam akhir ayat,
yaitu “boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.”
TANDA-TANDA
DATANGNYA HARI KIAMAT
Malaikat Jibril pernah meminta nabi
Muhammad SAW memberi tahu kepadanya mengenai hari
kiamat. Nabi Muhammad menjawab: “Bukankah yang
ditanya mengenai hari kiamat tidak lebih tahu daripada
yang bertanya”. Jibril lantas mengatakan: ”Beritahukan kepadaku
mengenai tanda-tandanya!” Rosululloh bersabda: “Kiamat akan segera tiba jika
budak wanita melahirkan majikannya; Kau lihat orang-orang yang
tidak beralas kaki, orang-orang yang tidak berpakaian, orang-orang fakir, dan
para penggembala kambing; berlomba-lomba dalam bangunan (yatathaawaluna fi-l
bunyaan).”
Imam Nawawi mengemukakan bahwa yang dimaksud
dengan tanda-tanda yang pertama, yaitu para budak wanita melahirkan
majikannya adalah banyaknya budak wanita yang melahirkan anak dari
majikan nya, dalam arti anak yang dilahirkan budak wanita tersebut
hasil hubungan intim dengan majikannya. Status
anak yang demikian mengikuti ayahnya (majikan), sehingga sang
anak kalau sudah besar bisa memperjual belikan ibunya sendiri.
Kemudian yang dimaksud dengan tanda-tanda yang
kedua adalah orang-orang fakir yang dulunya tidak mampu
memenuhi kebutuhan pokoknya, sandal/sepatu, beli pakaian,
dll) tidak punya rumah, atau tidak punya apapun
namun akhirnya mereka menjadi kaya-raya dengan
harta yang menumpuk dan mereka menjadi mampu berlomba dan
bermegah-megahan bangunan rumah dan bangunan lain.
Di dalam kitab Tanwirul Qulub
dinyatakan bahwa tanda-tanda akan datangnya hari kiamat itu
ada dua, yaitu tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar. Tanda-tanda
kecil antara lain kehadiran nabi Muhammad SAW dan kelahiran umat
beliau, orang yang khiyanat malah dipercaya dan orang yang
jujur malah dianggap khiyanat, manusia bermegah-megahan
bangunan , tersebarnya kebodohan dan semakin
sedikitnya ilmu yang amaliah, meledaknya jumlah wanita 50
dibanding 1 dengan laki-laki, merebaknya perzinaan, santernya berbagai macam
fitnah dikalangan umat Islam.
Yang termasuk tanda-tanda besar adalah keluarnya
Imam Mahdi, keluarnya Dajjal pada akhir jaman, turunnya nabi
Isa alaihissalam, keluarnya Ya’juj Ma’juj, keluarnya daabbah
(sejenis binatang melata) yang mengatakan kepada manusia bahwa dulunya
manusia tidak yakin dengan ayat-ayat Allah, terbitnya matahari dari arah
terbenamnya, keluarnya asap yang memenuhi bumi, ditariknya al
Qur’an dan ilmu yang bermanfaat dari bumi, hancurnya ka’bah, dsb.
Tanda-tanda datangnya hari qiyamat tersebut
barulah garis besarnya saja. Uraian dan penjelasan lebih
lanjut dapat dibaca pada kitab Tanwirul Qulum mulai halaman 62.
Akhirnya, marilah kita memohon kepada Allah agar
kita diselamatkan dari berbagai siksa baik siksa di dunia,
siksa kubur, maupun siksa neraka. Amin ya Robbal alamin.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar